Kali ini kita akan mempelajari
fluida. Fluida terbagi menjadi dua, yaitu fluida statik dan fluida dinamik.
Kita awali dengan belajar tentang fluida statik, yaitu Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam)
atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut
bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.Hukum-hukum
yang terkait di dalam fluida statik adalah tekana hidrostatis hukum Pascal dan
hukum Archimedes.
Tekanan hidrostatis
Penerapan konsep tekanan dalam
kehidupan seharihari misalnya pada pisau dan paku. Ujung paku dibuat runcing
dan pisau dibuat tajam untuk mendapatkantekanan yang
lebih besar, sehingga lebih mudah menancap pada benda lain. Tekanan yang berlaku pada zat cair adalah tekanan
hidrostatik, yang dipengaruhi kedalamannya. Hal ini dapat dirasakan oleh perenang atau penyelam yang merasakan adanya tekanan seluruh badan. Karena fluida
memberikan tekanan ke segala arah.
memberikan tekanan ke segala arah.
Untuk mengetahui tekanan hidrostatis itu dapat dilihat pada Sebuah bejana berisi air yang diam. Mengapa di titik A ada tekanan hidrostatis. Sesuai definisinya, tekanan adalah besarnya gaya persatuan luas maka di titik A terasa ada tekanan karena ada gaya berat dari air di atasnya.
Berarti tekanan hidrostatis di titik A dapat ditentukan sebagai
berikut:
dengan :
P =
tekanan hidrostatis (Pa)
ρ = massa jenis
fluida (kgm2)
h =
kedalaman fluida (m)
g = 10 m/s2, percepatan gravitasi
Makin tinggi
suatu tempat, makin kecil kerapatan udaranya. Untuk tekanan total yang
dialami suatu zat cair pada ketinggian tertentu dapat dicari dengan
menjumlahkan tekanan udara luar dengan tekanan hidrostastis.
Ptotal = P0 +Ph
Hukum pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa
tekanan yang diberikan di dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala
arah. Berdasarkan hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil
dapat menghasilkans uatu gaya yang lebih besar
Perhatikan Gambar
Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas
dengan gaya PA1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya PA2.
Karena tekanannyasama ke segala arah.
maka didapatkan persamaan sebagai berikut:
dengan:
F1 = gaya yang dikerjakan pada
pengisap 1 (N)
F2 = gaya yang dikerjakan pada
pengisap 2 (N)
A1 = luas pengisap 1 (m2)
A2 = luas pengisap 2 (m2)
Hukum archimides
Anda tentunya sering melihat kapal
yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung di permukaan air, atau
batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung, melayang, atau
tenggelamnya suatu benda di dalam fluida, kali pertama diteliti oleh
Archimedes.
Menurut Archimedes, benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke
atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai
berikut.
FA = ρfVf
g
dengan:
FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3),
dan
g = percepatan gravitasi (m/s3)
Berdasarkan Persamaan dapat
diketahui bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida
bergantung pada massa jenis fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan
percepatan gravitasi Bumi.
Hukum archimedes menyebabkan benda
yang dimasukkan ke dalam air akan mengalami tiga kemungkinan, yaitu terapung,
melayang, dan tenggelam .
a.
Terapung
Benda
dikatakan terapung dalam zat cair jika tidak seluruh bagian benda tercelup
dalam zat cair. Hal ini terjadi karena massa jenis benda lebih kecil daripada
massa jenis zat cair ( ρb< ρc). sehingga berat benda sama dengan
gaya keataas wb =Fa. Contoh peristiwa terapung, antara lain, plastik
atau kayu yang dimasukkan ke dalam air, kapal dalam air.
b. Melayang
Benda dikatakan melayang dalam zat cair
apabila keseluruhan permukaan benda tercelup dalam zat cair dan benda diam (tidak
jatuh ke bawah tetapi juga tidak mun- cul ke permukaan). Kondisi ini dapat
terjadi karena massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair ( ρb = ρc), sehingga berat benda menjadi sama Wb=Fa Dengan kata lain, berat
benda di dalam zat cair sama dengan nol. Contoh peristiwa melayang adalah
ikan-ikan di dalam air.
c. Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam dalam zat
cair apabila benda jatuh ke bawah/dasar wadah saat dimasukkan ke dalam zat cair
tersebut. Hal ini terjadi karena massa jenis benda lebih besar dari pada massa
jenis zat cair ( ρb > ρc), sehingga
berat benda juga lebih besar daripada gaya archimedes wb > Fa. Contoh
peristiwa tenggelam, antara lain, batu dan yang dimasukkan ke dalam air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar